Politik

Komisi III DPRD Kab. Tangerang Desak Bupati Copot Dirut Perumdam NKR

Redaksi
73
×

Komisi III DPRD Kab. Tangerang Desak Bupati Copot Dirut Perumdam NKR

Sebarkan artikel ini

KABUPATEN TANGERANG – Komisi III DPRD Kabupaten Tangerang mendesak Bupati Tangerang Maesyal Rasyied untuk segera mencopot Direktur Utama (Dirut) Perumdam NKR Finny Widiyanto, desakan pencopotan tersebut dikemukakan wakil ketua komisi III DPRD Kabupaten Tangerang Sri Panggung Lestari, pada Kamis (22/5/2025).

Menurut ketua DPD PAN Kabupaten Tangerang Sri Panggung Lestari bahwa permasalahan Perumdam Pasar sangat kridit sekali. Selain, tidak bisa mengelola perusahaan dengan baik dan profesional, Dirut Perumdam NKR gagal meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) dari perusahaan pelat merah itu.

“Komisi III sepakat merekomendasikan direktur untuk diganti,” tegas Anggota Komisi III DPRD, Sri Panggung Lestari, usai Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Perumdam NKR pada Senin (19/5/2025) lalu.

Komisi III DPRD juga menuding Finny tidak kooperatif. Ia sering mangkir dari rapat evaluasi dan hanya diwakilkan oleh anak buahnya.

Sri menjelaskan, Finny sudah tiga kali tidak menghadiri rapat evaluasi, termasuk evaluasi di akhir tahun 2024.

“Triwulan pertama berkaitan dengan PAD Kabupaten Tangerang tahun 2024. Karena kecil sekali 422 juta sedang kan aset kita 21 miliar. Ibarat kata masa aset segitu tapi PAD yang secara bisnis tidak masuk,” ujarnya.

Padahal, rapat tersebut membahas deviden yang dinilai sangat minim. Finny sendiri dalam RDP berdalih hal tersebut dengan alasan salar dari pedagang yang terlalu kecil, yakni Rp 2.000 per pedagang.

“Kita juga mengoreksi keuangan ini gak bener. Bu Finny menyangkal dengan adanya salar yang terlalu kecil yang 2000 per pedagang,” ujarnya.

Padahal kata Sri sudah ada perda yang baru di revisi. Menurutnya, sebagai Direktur, Finny seharusnya memiliki inovasi dan proaktif mengatasi berbagai masalah di pasar, seperti di Pasar Korelet dan Pasar Sentiong.

“Harusnya sebagai direktur punya inovasi jemput bola, saya ngerti PD Pasar banyak masalah. Pasar Korelet dan Pasar Sentiong,” pungkasnya.

(Yudi)

Iklan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *