SCROLL UNTUK LANJUT MEMBACA
Nasional

Bupati Tangerang Dampingi Wapres RI Gibran Rakabuming Raka Tanam Mangrove

Redaksi
29
×

Bupati Tangerang Dampingi Wapres RI Gibran Rakabuming Raka Tanam Mangrove

Sebarkan artikel ini

KABUPATEN TANGERANG – Bupati Tangerang Moch. Maesyal Rasyid bersama Wakil Presiden Republik Indonesia Gibran Rakabuming Raka, Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol Nurofiq dan Wakil Menteri LH Diaz Hendropriyono, Gubernur Banten, Kapolda Banten melakukan tanam mangrove di Taman Mangrove di Ketapang Urban Aquacukture (KUA), Kec. Mauk, Kabupaten Tangerang, Senin, (27/10/25).

Pada kesempatan tersebut, Bupati Maesyal Rasyid menyampaikan bahwa program penataan wilayah pesisir Desa Ketapang telah berjalan sejak tahun 2018. Saat itu, Pemkab Tangerang menetapkan kawasan pesisir Desa Ketapang seluas 15 hektare di atas tanah milik Pemda sebagai kawasan percontohan pengelolaan pesisir terpadu.

Advertisement
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Pada tahun 2018, ketika Bupati Tangerang masih dijabat oleh Bapak Zaki Iskandar, kami diberi tugas untuk mengembangkan wilayah pesisir di Desa Ketapang. Program ini memiliki tiga tujuan utama, yaitu perbaikan lingkungan melalui penanaman mangrove dan pengendalian abrasi, peningkatan ekonomi masyarakat pesisir, serta penataan hunian masyarakat nelayan agar lebih layak dan sehat,” ungkap Bupati Maesyal Rasyid

Lanjut dia, dalam pelaksanaannya, sebanyak 84 unit rumah layak huni telah dibangun dan diserahkan kepada masyarakat nelayan. Hunian tersebut dilengkapi fasilitas air bersih yang memadai serta lingkungan yang tertata dengan baik. Selain itu, pemerintah juga membangun jalan, jembatan, dan fasilitas umum lainnya melalui kolaborasi dengan Pemerintah Provinsi Banten, Kementerian PUPR, dan Kementerian Lingkungan Hidup, serta dukungan program CSR dari pihak ketiga.

“Program penataan pesisir Ketapang juga berdampak positif terhadap peningkatan ekonomi masyarakat setempat. Para nelayan kini tidak hanya mengandalkan hasil tangkapan ikan, tetapi juga mengembangkan usaha olahan hasil laut seperti bakso ikan, kerupuk udang, dan berbagai produk UMKM lainnya yang dikelola oleh istri-istri nelayan,” imbuhnya

Selain sebagai kawasan konservasi dan studi, KUA juga menjadi tujuan wisata, baik wisatawan lokal maupun mancanegara. Hal ini menjadi bukti bahwa pembangunan berbasis lingkungan juga mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat

“Kawasan Ketapang kini menjadi salah satu destinasi wisata mangrove di Kabupaten Tangerang. Banyak masyarakat dari dalam maupun luar daerah yang datang berkunjung, sekaligus menikmati hasil olahan laut buatan warga setempat,” ujarnya.

Dia menyampaikan terima kasih kepada Presiden RI melalui Wakil Presiden yang telah berkenan hadir bersama Menteri LH dan seluruh jajarannya di Desa Ketapang, Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang.

“Terima masih kepada Pak Presiden, Pak Wakil Presiden, Menteri Lingkungan Hidup dan seluruh jajarannya. Kunjungan tersebut menjadi bukti nyata perhatian pemerintah pusat terhadap upaya pelestarian lingkungan dan pemberdayaan masyarakat pesisir,” pungkasnya

Menteri LH Hanif Faisol Nurofiq mengatakan Indonesia merupakan negara dengan kawasan mangrove terluas di dunia yang harus terus dijaga dan dipertahankan bahkan diperluas.

“Kita memiliki sekitar 23 persen ekosistem mangrove dunia. Potensi karbon dari mangrove di Indonesia mencapai hampir 4 juta ton CO₂ ekuivalen,” ujar Hanif Faisol.

Hanif menyebut pemerintah menargetkan pemulihan ratusan ribu hektare mangrove yang telah hilang akibat alih fungsi lahan. Masih terdapat sekitar 750 ribu hektare lahan yang dulunya merupakan mangrove, kini telah beralih fungsi dan tidak lagi menjadi kawasan mangrove.

“Wapres Gibran meminta agar pemerintah segera menyiapkan mekanisme pendanaan yang jelas untuk mendukung rehabilitasi kawasan mangrove. Bapak Wakil Presiden mengarahkan agar mekanisme pendanaan rehabilitasi kawasan tersebut segera dicermati dan disiapkan,” ujarnya.

Ia juga menegaskan bahwa mangrove memiliki fungsi vital, baik dari sisi lingkungan, ekonomi, maupun mitigasi perubahan iklim. Oleh karena itu, pemerintah berkomitmen serius dalam menangani permasalahan alih fungsi lahan mangrove secara serius, salah satunya melalui kegiatan tanam mangrove sebagai upaya mengembalikan ratusan ribu hektare kawasan mangrove yang telah beralihfungsi.

“Beliau (Wapres) menegaskan bahwa seluruh kawasan mangrove di pesisir harus ditangani dengan sungguh-sungguh dan berkelanjutan, karena adanya masalah serius di kawasan Pantai Utara Jawa (Pantura), di mana banyak mangrove yang rusak dan hilang,” ungkapnya.

Selain menanam mangrove, Gibran juga menyempatkan diri berdialog dan menyampaikan apresiasi kepada para aktivis lingkungan yang berperan dalam pelestarian mangrove di pesisir Tangerang.

“Terima kasih kepada Bapak Bupati bersama masyarakat Kabupaten Tangerang yang sudah peduli dan terus manjaga kawasan mangrove ini terjaga dan memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar,” ujarnya

Diketahui, kawasan mangrove Desa Ketapang kini memiliki 16 jenis tanaman mangrove yang tumbuh dan dikelola oleh masyarakat pesisir. Keberadaan ekosistem ini tidak hanya bermanfaat secara ekologis, tetapi juga menjadi sumber ekonomi baru bagi warga sekitar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *