JAKARTA – Setiap tanggal 17 Agustus, bangsa Indonesia melaksanakan Upacara Hari Kemerdekaan sebagai bentuk penghormatan terhadap para pahlawan. Di balik kemeriahan dan kekhidmatan acara ini, ada petugas upacara yang dipilih dengan proses ketat dan bertugas sesuai protokol negara. Tahun 2025 menjadi istimewa karena bertepatan dengan HUT RI ke-80, dengan tema besar “Bersatu Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju.”
Pemilihan Petugas Upacara 17 Agustus 2025 dilakukan melalui pertimbangan matang. Setiap jabatan memiliki tanggung jawab dan kehormatan tersendiri yang tidak bisa ditukar-tukar. Mulai dari komandan, inspektur, hingga Paskibraka, semuanya berperan penting dalam jalannya acara. Berikut daftar petugas resmi Upacara 17 Agustus 2025 yang perlu diketahui.
1. Komandan Upacara
Komandan Upacara adalah sosok sentral yang mengatur seluruh jalannya upacara. Ia bertugas memberi aba-aba kepada peserta dan memastikan jalannya upacara tertib, khidmat, dan tepat waktu.
Selain memimpin jalannya prosesi, Komandan Upacara juga bertugas melapor kepada Presiden selaku Inspektur. Tugasnya termasuk memimpin penghormatan bendera dan mengatur pergerakan pasukan.
2. Inspektur Upacara
Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto juga dijadwalkan menghadiri serta mengikuti Rapat Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Masa Persidangan I Tahun Sidang 2025-2026.
Inspektur Upacara adalah pemimpin tertinggi dalam prosesi upacara. Ia menerima laporan dari Komandan Upacara dan menyampaikan amanat kepada seluruh peserta. Di Istana Negara pada Upacara 17 Agustus 2025, Presiden Prabowo akan bertindak sebagai Inspektur Upacara. Kehadirannya memberi bobot kenegaraan yang sangat tinggi.
Inspektur biasanya menyampaikan pidato singkat untuk memperkuat semangat kebangsaan. Di tingkat daerah, posisi ini biasanya dipegang oleh gubernur, bupati, atau pimpinan instansi. Pesan yang disampaikan selalu menjadi pusat perhatian peserta. Oleh karena itu, jabatan ini dianggap paling sakral dalam susunan Petugas Upacara 17 Agustus 2025.
3. Pembaca Teks Proklamasi
Pembacaan Teks Proklamasi menjadi momen paling emosional dalam HUT RI ke-80. Teks bersejarah itu kembali dibacakan di hadapan Presiden, tamu negara, dan rakyat Indonesia.
Penunjukan pembaca dilakukan melalui keputusan presiden. Simbolik legislatif sebagai wakil rakyat menjadi penegasan bahwa kemerdekaan adalah hasil konsensus bangsa. Dengan suara lantang, teks Proklamasi kembali mengingatkan rakyat akan pentingnya persatuan. Momentum ini selalu menjadi sorotan utama dalam Upacara 17 Agustus 2025.
4. Pembaca Pembukaan UUD 1945
Selain Proklamasi, Pembukaan UUD 1945 juga dibacakan. Tugas ini biasanya diberikan kepada anggota MPR atau DPD. Identitas pembaca akan diumumkan menjelang hari pelaksanaan oleh Sekretariat Negara. Meski singkat, perannya sangat fundamental dalam mempertegas dasar hukum bangsa.
Pembacaan ini mengingatkan bahwa seluruh penyelenggaraan negara berlandaskan pada konstitusi. Suasana hening selalu mengiringi momen tersebut. Walau sederhana, posisinya tetap strategis dalam susunan Daftar Petugas Upacara 17 Agustus 2025. Nilai konstitusi menjadi pengikat bangsa di tengah perayaan meriah.
5. Pembaca Doa
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas membaca doa pada upacara peringatan HUT ke-76 RI di Istana Merdeka, Selasa (17/8/2021). Pada tahun ini, upacara dihadiri oleh undangan terbatas yang terlibat dalam rangkaian upacara peringatan.
Doa selalu menjadi penutup resmi dalam upacara bendera. Petugas biasanya berasal dari Kementerian Agama atau tokoh lintas agama. Tahun ini, doa mencakup permohonan keselamatan bangsa, kesejahteraan rakyat, dan kekuatan pemimpin. Kehadirannya menegaskan nilai spiritual dalam perayaan HUT ke-80 RI.
Pembacaan doa harus inklusif, merangkul semua umat beragama. Intonasi dan diksi sangat menentukan kekhusyukan suasana. Tidak jarang, doa menimbulkan rasa haru di kalangan peserta. Inilah momen yang menyatukan spiritualitas dengan nasionalisme.
6. Pasukan Pengibar Bendera (Paskibraka)
Tim Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) yang bertugas untuk mengibarkan bendera Merah Putih pada Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia atau HUT ke-79 RI pada Sabtu, (17/8/2024).
Paskibraka adalah simbol generasi penerus bangsa. Tahun ini, 76 anggota terpilih dari 38 provinsi bertugas mengibarkan Sang Saka Merah Putih. Mereka dibagi dalam formasi Kelompok 17 (pengiring), 8 (inti), dan 45 (pengawal). Latihan intensif dilakukan berbulan-bulan sebelum tampil di Istana Negara.
Komposisi ini mencerminkan semangat Bhinneka Tunggal Ika. Kehadiran Paskibraka selalu menjadi momen paling ditunggu publik pada Upacara 17 Agustus 2025.
7. Dirigen
Dirigen memimpin paduan suara agar lagu kebangsaan dinyanyikan penuh semangat. Tahun ini, dirigen dipilih dari kalangan pelajar berbakat hasil seleksi nasional. Ia mengarahkan tempo agar sesuai dengan jalannya prosesi, terutama saat pengibaran bendera. Meski sering luput dari perhatian, tugasnya sangat penting.
Paduan suara berasal dari berbagai sekolah binaan Kementerian Pendidikan. Mereka membawakan lagu nasional dengan penuh penghayatan. Dirigen memastikan seluruh tim bernyanyi serempak sesuai irama. Dengan kepemimpinan yang baik, suasana upacara menjadi semakin khidmat.
8. Pasukan Musik (Korps Musik TNI)
Korps Musik TNI mengiringi seluruh prosesi upacara dengan instrumen seperti terompet, drum, dan klarinet. Mereka berasal dari gabungan TNI AD, AL, dan AU. Disiplin dan presisi adalah ciri khas yang membuat mereka bisa tampil sempurna. Setiap nada disesuaikan dengan aba-aba komandan.
Selain mengiringi, mereka juga membangun atmosfer emosional. Musik yang dimainkan memperkuat rasa nasionalisme dan kebersamaan. Latihan intensif dilakukan agar durasi sesuai dengan rangkaian acara. Korps Musik adalah penggerak suasana dalam HUT RI ke-80.
9. Pembawa Acara/MC
Pembawa acara atau MC bertugas membacakan rangkaian acara dengan suara formal dan jelas. Ia berasal dari protokol Setneg atau pejabat senior yang sudah terlatih. MC memastikan transisi antarbagian berjalan mulus. Tugas ini memerlukan fokus tinggi karena tidak boleh ada kesalahan.
MC membaca naskah resmi tanpa improvisasi berlebihan. Intonasi, tempo, dan diksi harus selaras dengan prosesi. Meski terlihat sederhana, posisi ini sangat krusial agar upacara berjalan lancar. Ia adalah jembatan komunikasi antara petugas dan peserta Upacara 17 Agustus 2025.(*)