SCROLL UNTUK LANJUT MEMBACA
Kabupaten Tangerang

Lebih Dari Sebulan, Kondisi Rumah Eny Belum Dapat Bantuan Akibat Sapuan Angin

Redaksi
56
×

Lebih Dari Sebulan, Kondisi Rumah Eny Belum Dapat Bantuan Akibat Sapuan Angin

Sebarkan artikel ini

KABUPATEN TANGERANG – Sempat diberitakan keluarga Edy dan Eny warga Bulak Bong, Desa Kampung Kelor Kecamatan Sepatan Timur sudah 1 (satu) bulan lebih belum mendapat uluran tangan dari pemerintah setempat.

Pasalnya, rumah yang di tempati keluarga Edy tersebut terkena musibah sapuan angin dan hujan hingga merobohkan atap rumahnya beberapa pekan lalu, tepatnya di bulan Oktober 2025.

Advertisement
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Maimunah atau yang sering disapa Eny istri Edy berharap kepada pemerintah desa ataupun kecamatan bisa membantu perbaiki atap rumah anaknya yang ambruk.

“Alhamdulillah, kami masih di lindungi Allah SWT. Waktu musibah itu datang, kami ada diluar rumah, cuma barang barang perabotan saja yang hancur tertimpa reruntuhan genteng,” ujarnya.

Maka dari itu, dirinya dan sekeluarga berharap sekali lagi kepada pemerintah desa atau kecamatan agar dapat membantu memperbaiki rumahnya.

“Karena, penghasilan keluarga kami hanya mengandalkan suami yang kerja sebagai marbot masjid,” ungkapnya.

Sementara, salah satu tetangga Eny yang tinggal di Kp. Kelor Bulak Bong Rt 02/04, menjelaskan bahwa ketua RW sudah datang meninjau rumah. Bahkan, RW pun sudah memberi tahukan kepada perangkat desa. Akan tetapi, sampai saat ini belum juga ada tindak lanjutnya.

“Pak RW sudah liat kondisi rumah keluarga Eny, bahkan dia sudah lapor ke perangkat desa untuk ditindaklanjuti,” jelasnya ke kabartangerangnews.com. Sabtu (15/11).

Ditempat yang berbeda, salah satu warga juga meminta bantuan kepada awak media, agar kondisi rumah eny bisa disampaikan kepada pemerintah terutama desa kampung kelor kecamatan Sepatan Timur, atau pun para donatur yang ingin membantu.

“Selama rumahnya belum mendapat bantuan dari pemerintah, kondisi keluarga ibu Eny saat ini tinggal di musholla. Karena, memang suaminya bekerja sebagai marbot,” ungkapnya.

Sampai berita ini ditayangkan kembali, pihak pemerintah desa maupun kecamatan Sepatan Timur belum dapat di mintai keterangan terkait musibah yang di terima keluarga Edy.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *